“One important
factor that is required to open a business is
capital. Capital needed for business is
usually divided into three: First Capital
Investment, Working Capital,and Capital Operations. But after knowing
this, some people even more dizzy.”Calculating capital does indeed easy. The
problem now is how to do so capital can be
collected? ”So maybe you’re thinking.”
Salah satu faktor penting yang diperlukan untuk membuka usaha
adalah modal. Modal yang diperlukan untuk usaha biasanya terbagi menjadi tiga: Modal Investasi Awal,Modal Kerja, dan Modal Operasional.
Namun setelah mengetahui hal ini, beberapa orang malah makin pusing. “Menghitung modal sih memang gampang.
Masalahnya sekarang, gimana caranya supaya modalnya bisa terkumpul?”
begitu mungkin yang Anda pikirkan.
Ini memang bahasan menarik, karena banyak orang kesulitan
mengumpulkan modal usaha. Sebagai contoh, kalau seseorang ingin buka usaha
laundry dengan memiliki mesin cuci sendiri, dan ia membutuhkan modal dana
sebesar Rp 20 juta, sementara dananya sendiri baru Rp 3 juta, darimana ia bisa
mengumpulkan modal?
Ada tiga jalan untuk mengumpulkan modal usaha :
1. Modal sendiri
Pertama jelas, kalau Anda ingin membuka usaha, Anda bisa memakai modal sendiri. Caranya bisa dengan mengambil dari simpanan yang Anda miliki sekarang, entah dari tabungan atau deposito, atau dengan menjual aset yang Anda punya. Sebagai contoh, banyak orang yang menjual sepeda motornya untuk dijadikan modal usaha, atau menjual perhiasan yang dimiliki.
Pertama jelas, kalau Anda ingin membuka usaha, Anda bisa memakai modal sendiri. Caranya bisa dengan mengambil dari simpanan yang Anda miliki sekarang, entah dari tabungan atau deposito, atau dengan menjual aset yang Anda punya. Sebagai contoh, banyak orang yang menjual sepeda motornya untuk dijadikan modal usaha, atau menjual perhiasan yang dimiliki.
Menjual barang untuk menambah modal usaha adalah hal yang biasa.
Yang paling penting, jangan merasa terlalu sayang untuk menjual beberapa aset
Anda untuk menambah modal usaha. Contohnya, kalau Anda tidak mempunyai uang
untuk modal usaha dan harus menjual perhiasan Anda, ya jual saja. Kelak bila
usaha Anda sudah berhasil, Anda toh bisa membeli lagi perhiasan yang lebih
bagus. Betul, nggak?
2. Meminjam
Meminjam uang untuk modal usaha juga sering dilakukan orang. Dengan meminjam, seringkali usaha yang memang Anda impikan bisa lebih cepat terwujud. Hal ini lebih baik daripada menunggu hingga modal terkumpul. Hanya saja, karena modal itu Anda dapatkan dengan meminjam, Anda betul-betul harus memperhatikan cash flow Anda. Ini karena Anda pasti harus mengembalikan uang yang Anda pinjam. Entah dengan mengembalikannya secara bulanan, 6 bulanan, atau mungkin tahunan.
Meminjam uang untuk modal usaha juga sering dilakukan orang. Dengan meminjam, seringkali usaha yang memang Anda impikan bisa lebih cepat terwujud. Hal ini lebih baik daripada menunggu hingga modal terkumpul. Hanya saja, karena modal itu Anda dapatkan dengan meminjam, Anda betul-betul harus memperhatikan cash flow Anda. Ini karena Anda pasti harus mengembalikan uang yang Anda pinjam. Entah dengan mengembalikannya secara bulanan, 6 bulanan, atau mungkin tahunan.
Dalam hal meminjam, bahwa banyak orang yang seringkali terlalu
fokus kepada bagaimana mereka bisa mendapatkan pinjaman, tetapi tidak
memikirkan apa yang bisa mereka lakukan untuk mengembalikan pinjaman tersebut.
Jadi, ketika meminjam, cobalah untuk memikirkan bagaimana caranya Anda bisa
mengembalikan pinjaman tersebut.
Tipsnya, ketika Anda memikirkan caranya, jangan terlalu optimis
bahwa pendapatan dari usaha Anda pasti bisa langsung besar di bulan-bulan
pertama. Kalau perlu, buatlah perkiraan sepesimis mungkin. Dari perkiraan yang
pesimis tersebut, Anda pasti bisa melakukan penilaian apakah pengembalian yang
akan Anda lakukan nantinya bisa lancar atau tidak.
3. Kerja sama
Daripada Anda memakai dana milik Anda sendiri semuanya, atau daripada Anda meminjam, mengapa tidak mencoba menjalin kerja sama dengan orang lain? Dengan menjalin kerja sama, maka risiko usaha Anda bisa lebih kecil karena harus dibagi bersama teman-teman Anda. Cuma, keuntungan yang Anda dapatkan tentu juga harus dibagi. Artinya, risiko dibagi, keuntungan juga harus dibagi.
Daripada Anda memakai dana milik Anda sendiri semuanya, atau daripada Anda meminjam, mengapa tidak mencoba menjalin kerja sama dengan orang lain? Dengan menjalin kerja sama, maka risiko usaha Anda bisa lebih kecil karena harus dibagi bersama teman-teman Anda. Cuma, keuntungan yang Anda dapatkan tentu juga harus dibagi. Artinya, risiko dibagi, keuntungan juga harus dibagi.
Sekarang masalahnya, adakah orang yang mau kerjasama dengan
Anda? Itu tergantung apakah Anda bisa dengan baik menawarkan keuntungan yang
masuk akal pada usaha yang Anda tawarkan. Tetapi, tawaran keuntungan saja belum
cukup lho. Anda juga harus bisa memberikan pendekatan yang baik, tidak sombong
pada orang-orang yang ingin Anda ajak kerjasama.
Selain itu, bila memungkinkan, penjelasan yang Anda berikan juga
harus masuk akal, seadanya, dan tidak melulu memaparkan keuntungan pada orang
yang ingin Anda ajak kerjasama.
Nah, sekarang, Anda sudah tahu bagaimana mengumpulkan modal
untuk membuka usaha. Mudah-mudahan dari tiga pilihan tersebut di atas, Anda
bisa menentukan pilihan mana yang terbaik.
Sumber : Kompas
Artikel ini diambil
dari: http://safril.wordpress.com/2009/12/06/tips-mendapatkan-modal-usaha/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar