George Washington |
Revolusi
Amerika - Bangsa yang pertama kali sampai
di benua Amerika adalah Spanyol. Pada 1492 M Christophorus Colombus mendarat
di Kepulauan Bahama, Kuba, dan Santo Domingo di bagian selatan benua tersebut.
Kedatangan Colombus ke benua “baru” tersebut membawa dampak terhadap banyaknya
pelancong dari daratan Eropa yang berkunjung ke benua tersebut. Pada saat itu
Eropa masih dilanda kemelut politik, kemiskinan, dan konflik agama yang
terus-menerus.Nama Amerika sendiri diambil dari nama seorang penjelajah Spanyol
bernama Amerigo Vespuci. Ia melancong setelah Colombus menemukan benua
tersebut. Awalnya Colombus menyatakan bahwa benua yang ia temukan adalah dunia
timur (India) yang sedang dicarinya sehingga rakyat asli benua Amerika yang
ditemuinya oleh Colombus namai suku Indian. Kesalahan Colombus tersebut
kemudian diketahui dan diperbaiki oleh Vespuci.Setelah Vespuci menyebarluaskan
keberadaan benua tersebut melalui buku yang ia susun selepas kepergiannya ke
Amerika, semakin banyaklah orang-orang dari Eropa untuk datang ke Amerika
sehingga terbentuklah koloni-koloni baru di Amerika. Kedatangan orang Eropa
yang sangat banyak, selanjutnya, telah memunculkan perebutan wilayah yang
dilakukan beberapa negara Eropa yang melancong ke Amerika.
Wilayah Amerika Utara diperebutkan
oleh orang-orang Prancis, Inggris, dan Belanda. Pada 1602, Prancis yang
dipelopori oleh Samuel de Camplain, telah menduduki Kanada, tahun 1682 La
Salle menduduki Lousiana di daerah Sungai Missisipi. Dengan demikian,
Prancis telah menguasai wilayah dari Kanada sampai New Orleans.Pada 1609,
bangsa Belanda kemudian menduduki daerah Sungai Hudson. Pada 1826, Minnit mendirikan
koloni yang diberi nama Nieuw Amsterdam. Bangsa Inggris pun tak
ketinggalan, pada tahun 1589 Raleiq menduduki wilayah Virginia, kemudian
pada 1620 Pilgrim Father berhasil menduduki Massachusetts dan tahun 1623
Calvert menduduki Maryland.
Dalam perebutan kekuasaan itu
ternyata Inggris lebih unggul. Hal ini dibuktikan pada 1674 Inggris merebut
Nieuw Amsterdam dari tangan Belanda dan menggantinya dengan nama New York.
Dalam Perang Tujuh Tahun 1756-1763, Inggris mampu merebut Kanada dan Lousiana
di daerah Sungai Missisipi dari tangan Prancis. Dengan demikian Inggris telah
mendominasi daerah koloni di Amerika Utara.Kondisi internal negara-negara Eropa
dan informasi akan keberadaan benua baru sejak abad ke-17 sampai abad ke-19,
menjadi penyebab penduduk Eropa Utara berpindah ke Amerika Utara. Penduduk yang
pindah dari Inggris adalah penduduk yang berasal dari golongan Puritan, yaitu
golongan yang tak mau memeluk agama Anglikan sehingga hidup mereka
tertindas oleh raja.
Di Prancis juga terjadi hal yang
serupa, yaitu penindasan raja yang beragama Katolik terhadap masyarakat yang
beragama Protesan. Penindasan itu mendorong penduduk yang ingin bebas dalam
menjalankan agamanya dengan cara berdiaspora (menyebar). Kehidupan yang absolut
di Eropa telah mendorong penduduk untuk mencari kebebasan dan kesejahteraan
hidup yang lebih baik. Sesampainya di Amerika, mereka menduduki wilayah secara
berkelompok sesuai dengan asal negaranya. Dan daerah tersebut akirnya
berkembang menjadi sebuah koloni.Koloni yang pertama di Amerika Utara adalah Jamestown
di Virginia. Koloni ini terkenal sebagai daerah penghasil tembakau yang
baik. Dengan komoditasnya tersebut Virginia berkembang menjadi koloni yang
makmur dan disegani. Tahun 1700 masing-masing koloni berkembang dan memiliki
pelabuhan sendiri.
Adapun kerja sama yang berkembang
antarkoloni pada waktu itu adalah dalam bidang:
(1 kegiatan perdagangan;
(2) pelayaran;
(3) produksi barang jadi;
(4) pengadaan mata uang.
Pada saat itu juga sudah berdiri
beberapa koloni yang didirikan oleh orang-orang Eropa, di antaranya:
(1) Virginia;
(2) Massachusetts;
(3) Connecticuts;
(4) New Jersey;
(5) New Hampshire;
(6) Maine;
(7) Maryland;
(8) Carolina;
(9) Pennsylvania.
Setiap koloni membentuk peraturan
untuk kepentingan sendiri termasuk dalam hal memilih pemimpin dan dewan rakyat.
Perjalanan koloni ini membawa dampak yang baik atas munculnya ide terhadap rasa
persatuan. Atas dasar rasa persatuan di antara koloni tersebut, terbentuklah
organisasi Kongres Kontinental yang menjadi perintis berdirinya negara
Amerika Serikat.
Kemajuan Pendidikan dan
Persuratkabaran
Terbentuknya koloni-koloni di
Amerika Utara telah memunculkan tuntutan akan pendidikan bagi anak-anak di
daerah koloni yang sangat membutuhkan pendidikan ala Eropa. Sejak 1647 di
beberapa koloni, di antaranya Massachussets Bay, telah melaksanakan wajib
belajar bagi siswa sekolah dasar. Hal itu kemudian diikuti oleh koloni yang
lainnya.di daerah ladang dan perkebunan yang saling terpisah. Beberapa pemilik
perkebunan bersama-sama memanggil guru.
Selain itu tidak sedikit mereka yang
mengirimkan anaknya untuk bersekolah di Inggris. Koloni yang giat memajukan
bidang pendidikan adalah Pensylvania. Sekolah pertama didirikan pada
tahun 1683 yang mengajarkan ilmu membaca, menulis tata buku, bahasa klasik,
sejarah, dan kesusastraan. Philadelpia mendirikan sekolah matematika, ilmu
pengetahuan alam, dan bahasa. Akhirnya, pendidikan berkembang dan kelak akan
memegang peranan dan sebagai dasar bagi perkembangan pendidikan dan kebudayaan
Amerika.
Untuk menyebarluaskan kemajuan yang
dicapai oleh masingmasing koloni, diperlukan sarana informasi. Bidang
persuratkabaran pun berkembang dengan pesat yang ditandai oleh:
(1) pada 1704 diterbitkan surat
kabar pertama di Boston yang diikuti oleh daerah lainnya;
(2) pada 1733 diterbitkan majalah
mingguan pertama di Amerika yang bernama New York Weekly Journal.
Melalui pers ini pandangan serta
kemajuan koloni mengarah kepada kebebasan politik yang cukup besar.
Berkembangnya kebebasan politik di koloni-koloni Inggris di Amerika Utara telah
mendorong koloni tersebut untuk memisahkan diri dari Negara Inggris sebagai
negara induk, yang kemudian melatarbelakangi lahirnya Revolusi Amerika.
Kemerdekaan Amerika 4 Juli 1776
Menurut pandangan orang-orang
Amerika, koloni itu merupakan satuan pemerintahan sendiri dalam imperium
Inggris. Dalam pandangan Inggris, Amerika belum matang dan belum mampu untuk
berdiri sendiri. Oleh karena itu, undang-undang koloni dan penetapan pajak bagi
koloni ditetapkan oleh parlemen Inggris tanpa wakil dari koloni, sementara itu
koloni-koloni di Amerika menginginkan agar mereka dapat memiliki wakil di
parlemen Inggris. Pertentangan tersebut menimbulkan ketegangan antarkoloni di
Amerika dan pemerintahan Inggris.
Suatu pergolakan untuk mencapai kemerdekaan
dan bebas berpikir di Amerika berlangsung tahun 1763, setelah berakhirnya
Perang Tujuh Tahun. Ketika itu Inggris telah berhasil mematahkan kekuasaan
Prancis di Amerika Utara. Pada 1763 telah berhasil dibangun persimpangan jalan
antara Inggris dan Amerika dengan berdirinya pusat permukiman secara permanen
yang pertama: Jamestown di Virginia. Sampai 1763 Britania Raya belum merumuskan
suatu garis politik yang tegas bagi daerah koloni miliknya. Inggris masih
berpandangan merkantilisme, yaitu bahwa koloni yang harus menyediakan bahan
mentah bagi Inggris dan dilarang menyaingi dalam pembuatan barang. Pada 1763
pemerintah Inggris mengeluarkan maklumat kerajaan yang berisi pembatalan semua
pengakuan atas tanah di Amerika bagian barat oleh 13 koloni.
Soal penentuan undang-undang menjadi
sebab utama sengketa antarkoloni di Amerika dan Inggris, misalnya Undangundang
Perangko yang menetapkan semua surat dan pamflet, surat keterangan, serta tanda
bukti sewa, harus memakai perangko. Undang-undang tersebut menimbulkan reaksi
di 13 koloni. Akhirnya mereka semua sepakat untuk menandatangani kesepakatan
tersebut.
Pada tahun 1765 M, terbentuklah
organisasi yang bernama “Putar Kemerdekaan”. Organisasi tersebut bertujuan
mengorbankan pemberontakan koloni. Para koloni tidak mengakui parlemen yang ada
di Inggris serta tidak berhak membuat peraturan di koloni. Atas tindakan
tersebut akhirnya pada 1766 pemerintah Inggris memerintah untuk mencabut
kembali Undang-undang Perangko. Pada 1770 pemerintah Inggris mencabut semua
pajak di Townshend kecuali pajak teh. Pada 16 Desember 1773,
segerombolan orang-orang menyamar sebagai Indian suku Mohawk dengan menaiki
kapal Inggris yang sedang berlabuh, menceburkan muatan ke laut di pelabuhan
Boston.
Pada 23 Agustus 1775, Raja George
mengeluarkan maklumat yang menyatakan bahwa koloni sedang melancarkan
pemberontakan. Lima bulan kemudian Thomas Paine menerbitkan pamflet
tebal yang berjudul “Common Sense”. Isi pamflet tersebut memuat tentang
pentingnya sebuah kemerdekaan.Pada 10 Mei 1776 sebuah resolusi untuk memotong
tali belenggu parlemen Inggris dikeluarkan oleh sebuah komite yang
beranggotakan lima orang yang dipimpin Thomas Jefferson dari Virginia
dengan tujuan mempersiapkan suatu deklarasi kemerdekaan. Deklarasi Kemerdekaan
dicetuskan pada tanggal 4 Juli di Philadelpia. Pengumuman kelahiran negara baru
ini mencetuskan suatu falsafah kemerdekaan manusia yang kemudian menjadi
kekuatan dinamis di seluruh dunia.
Falsafah itu berpijak pada landasan
bahwa kebebasan perseorangan yang menggerakkan dukungan seluruh warga Amerika
untuk mencapai kemerdekaan. Setelah memutuskan hubungan dengan Inggris lalu
mendirikan Amerika Serikat. Presiden pertama Amerika Serikat adalah George
Washington, seorang pemimpin yang cakap dan pemberani.
Pengaruh Kemerdekaan Amerika
Berangkat dari landasan kebebasan
pribadi yang mendapatkan dukungan dari masyarakat umum di Amerika, Deklarasi
Kemerdekaan sebagai manifestasi dari Revolusi Amerika mengilhami semangat
perjuangan bangsa Amerika. Revolusi Amerika juga mengilhami banyak
bangsa-bangsa di dunia dalam memerdekakan diri dan menentang penindasan di
dunia.Pernyataan kemerdekaan mewujudkan benih-benih dari pikiran demokrasi yang
timbul di Eropa. Timbulnya Revolusi Prancis pada 1789 merupakan bukti adanya pengaruh
dari Revolusi Amerika sebagai gerakan yang menentang penindasan terhadap rakyat
oleh penguasa.
Dari : Berbagai Sumber
Baca Juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar