Teori Masuknya Agama dan Kebudayaan Hindhu-Budha Di Indonesia
Tentunya kita sudah tak asing lagi
dengan Candi Prambanan, Candi Borobudur, atau beberapa peninggalan lainnya,
yang telah tersebar di Indonesia, serta dijadikan sebagai objek wisata. Hal
tersebut merupakan salah satu bukti dari adanya pengaruh dari kebudayaan Hindu Budha di Indonesia yang berkembang
dengan cukup besar, serta menjadi bentuk dari keanekaragaman budaya yang ada di
wilayah Indonesia.
Pengaruh Hindu Budha di Indonesia ini
berlangsung lebih dari 10 abad. Tersebar luasnya mengenai pengaruh itu membuat
sebuah pertanyaan bagaimana kebudayaan Hindu Budha di Indonesia dapat masuk ke
Indonesia ?
Peta Masuknya Hindhu Budha ke Nusantara |
Berikut ini terdapat sejumlah teori masuknya pengaruh Hindu Budha di Indonesia :
1.
Teori Brahmana
Teori Brahmana merupakan teori pertama
masuknya pengaruh Hindu Budha di Indonesia, dikemukakan oleh seorang bernama Jacob Cornelis Van Leur. Teori
menerangkan bahwa pengaruh Hindu Budha di Indonesia dibawa oleh kaum brahmana
maupun kalangan pemuka agama yang berasal dari India. Teori ini berlandaskan
pada prasasti peninggalan kerajaan Hindu Budha yang ada di Indonesia pada masa
lalu.
Mayoritas dari prasasti yang ada di
Indonesia tersebut memakai huruf pallawa, dan juga bahasa sansekerta. Di negara
India huruf-huruf, dan bahasa tersebut tidak dikuasai oleh sembarang orang,
atau hanya pada kaum brahmana saja yang memahaminya.
Teori Brahmana diperkuat dengan adanya
sebuah kebiasaan agama Hindu yang berupa menempatkan brahmana sebagai
satu-satunya otoritas di dalam ajaran agama Hindu. Maka hanya golongan brahmana
saja yang mengetahui ajaran agama Hindu secara utuh, dan juga benar. Hingga
akhirnya konsekuensi hanya kaum inilah yang berhak untuk menyebarkan ajaran
agama hindu.
Berdasarkan kerangka teori tersebut,
kaum brahmana diundang ke Nusantara oleh setiap kepala daerah guna menyebarkan
ajaran dan keluhuran nilai kepada masyarakat di Indonesia yang masih mempunyai
kepercayaan asli yakni dinamisme, dan juga animisme.
Namun yang menjadi kelemahan teori ini adalah Kaum Brahmana dilarang menyeberangi laut menurut ajaran Hindu.
2.
Teori Ksatria
Teori masuknya pengaruh Hindu Budha di
Indonesia yang selanjutnya yaitu Teori Ksatria. Teori ini dikemukakan oleh
seorang bernama C.C. berg dan didukung oleh JI. Moens dan Mookerji yang
menyebutkan bahwasannya kaum bangsawan atau disebut juga ksatria dari India
tersebut membawa masuk pengaruh ajaran agama Hindu Budha di Indonesia.
Sejarah penyebaran ajaran agama Hindu,
dan Budha di Nusantara ini tak dapat lepas dari sebuah sejarah kebudayaan India
pada periode yang sama, bahwasannya pada awal abad ke 2 masehi, kerajaan di
India mengalami sebuah kejadian berupa keruntuhan yang diakibatkan oleh adanya
perebutan kekuasaan.
Penguasa dari kaum ksatria di kerajaan
yang kalah pada peperangan saat itu dianggap telah melarikan diri ke negara
Indonesia, dan kemudian membentuk koloni atau kerajaan baru bercorak agama
Hindu Budha.
Indonesia dijadikan sebagai pilihan
sebab mengikuti jalur perdagangan antara Indonesia dan India pada kala itu. Di
dalam perkembangannya, mereka menyebarkan ajaran agama, dan kebudayaan kepada
masyarakat lokal di Indonesia.
Kelemaham dari teori ini adalah Bukti sejarah tentang invasi militer India ke Nusantara sangat minim.
3.
Teori Waisya
Teori waisya dikemukakan oleh seorang
bernama N.J. Krom, yang menerangkan
bahwa masuknya pengaruh Hindu, dan Budha di wilayah Indonesia dibawa oleh
orang-orang India yang merupakan golongan pedagang atau berkasta waisya. Para
pedagang adalah kelompok masyarakat yang berasal dari India, dan cukup banyak
berkomunikasi dengan masyarakat pribumi.
Berdasarkan kerangka teori waisya, para
pedagang tersebut mengenalkan ajaran agama Hindu dan Budha beserta dengan nilai
kebudayaan pada masyarakat lokal di Indonesia. Aktivitas itu dilakukan ketika
sedang berlabuh di Nusantara untuk berdagang, lantaran ketika itu pelayaran
sangat tergantung terhadap musim angin, sehingga pada beberapa waktu mereka
menetap di wilayah Indonesia hingga angin laut yang akan membawanya kembali ke
India.
Kelemaham dari teori ini adalah Kaum Waisya bukan penyebar agama yang resmi.
4.
Teori Sudra
Teori yang ketiga ini bernama teori
sudra, yang dikemukakan oleh seorang bernama Van Faber. Dirinya menerangkan bahwasanya ajaran agama, dan juga
kebudayaan Hindu dibawa oleh para kaum sudra atau dikenal dengan nama budak
yang datang ke wilayah Indonesia guna memperbaiki kehidupannya.
Golongan sudra menetap, dan terjadi sebuah
proses asimilasi serta akulturasi dengan penduduk sekitar. Seiring berjalannya
waktu masyarakat yang awalnya memeluk Dinamisme, dan Animisme kemudian berganti
memeluk agama Hindu maupun Budha.
Kelemaham dari teori ini adalah Kaum sudra umumnya tidak memiliki pengaruh besar untuk menyebarkan agama atau budaya Hindu-Buddha secara sistematis.
5.
Teori Arus Balik
Teori arus balik merupakan salah satu
teori yang dikemukakan oleh seorang bernama F.D.K Bosch. Pada teori ini dirinya menuturkan bahwasanya masuknya
pengaruh Hindu, dan Budha di wilayah Indonesia bisa terjadi karena adanya peran
aktif dari masyarakat Indonesia. Perkenalan pengaruh Hindu, dan Budha tersebut
adalah salah satu inisiatif dari orang India maupun para pendeta, yang
penyebarannya dari orang-orang Indonesia yang diutus oleh para raja di wilayah
Indonesia guna mempelajari kebudayaan serta ajaran agama India di negara
asalnya sendiri.
Seusai utusan itu memahami kebudayaan,
dan juga ajaran agama, maka mereka akan kembali ke wilayah Indonesia dan
menyampaikan kepada para raja-raja. Setelah itu, para raja meminta utusan
tersebut untuk melakukan penyebaran dan pengajaran pengetahuan yang didapatkan
kepada penduduk sekitar.
Peristiwa semacam itu terbukti terjadi
pada penyebaran agama Budha ke Indonesia. Prasasti
Nalanda menyebutkan bahwa Balaputradewa (raja Sriwijaya) telah meminta
kepada raja di India untuk membangun wihara di Nalanda sebagai tempat untuk
menimba ilmu para mahasiswa dari Sriwijaya.
Permintaan raja Sriwijaya itu
dikabulkan. Setelah para mahasiswa itu menuntut ilmu di India, selanjutnya
menyebarkan pengaruh Hindu-Buddha di Indonesia.
Kelemaham dari teori ini adalah kemungkinaan orang Indonesia untuk belejar
agama Hindu-Budha ke india sulit, karena pada masa itu orang indonesia masih
bersifat pasif.
Nn.2025
Tidak ada komentar:
Posting Komentar