PERSEBARAN NENEK MOYANG INDONESIA
Sebagaimana yang sudah diuraiakan pada materi sebelumnya bahwa ada beragam
teori yang mengemukakan asal usul bangsa Indonesia. Teori-teori yang muncul berhubungan dengan proses terbentuknya kepulauan Indonesia sehingga membuat pola persebaran manusia dan termasuk asal
usul nenek moyang Indonesia.
Beberapa teori yang menjelaskan mengenai asal usul nenek moyang bangsa Indonesia adalah teori Yunan, teori Nusantaa, teori Out of Africa dan teori Out of Taiwan. Penyebaran Nenek moyang bangsa Indonesia juga dapat dijelaskan dengan migrasi ras
Melanesia/ras Negroid dan Austronesia/ras Mongoloid. Bangsa-bangsa yang bermigrasi ke wilayah kepulauan Nusantara yaitu:
Bangsa Proto Melayu
Bangsa Deutro Melayu
Bangsa Melanesia
1. Proto Melayu (Melayu
Tua)
Proto
melayu termasuk pada ras Mongoloid yang memiliki ciri-ciri fisik sebagai berikut.
a. Memiliki kulit berwarna sawo matang.
b. Memiliki badan yang tinggi ramping.
c. Memiliki rambut lurus.
d. Memiliki bentuk hidung
dan mulut yang sedang.
Gambar 7. Suku Nias termasuk Proto Melayu Sumber: koleksi Tropen Museum, id.wikipedia.org |
Suku bangsa di Indonesia yang termasuk Proto Melayu adalah suku Dayak
(Kalimantan),Sasak(Lombok),Nias(Sumatra Barat), Kubu(Sumatra Selatan),Batak(Su
matra Utara), dan Toraja (Sulawesi Selatan). Bangsa Proto Melayu memiliki kebudayaan yang lebih tinggi dibandingkan bangsa Melanesia. Hal tersebut dapat dilihat dari manusianya yang sudah mengenal sistem bercocok tanam dan mengenal cara pembuatan gerabah dan perhiasan.
2.
Deutro
Melayu (Melayu Muda)
Gambar 8. Suku Minangkabau termasuk dalam Deutro Melayu |
Deutro Melayu termasuk pada ras Mongoloid yang memiliki ciri-ciri fisik yang sama dengan Proto Melayu. Bangsa Deutro Melayu datang ke Indonesia sekitar 500 SM. Suku bangsa di Indonesia yang termasuk Deutro Melayu adalah suku Aceh (Aceh), suku Minangkabau (Sumatera Barat), suku Jawa (Jawa Tengah
dan Jawa Timur), suku Bali (Bali), suku Bugis dan suku Makassar (Sulawesi Selatan). Adapun hasil kebudayaan bangsa
Deutro Melayu adalah benda-benda yang terbuat dari logam berupa perunggu dan besi seperti kapak corong dan nekara.
3. Melanesia
Bangsa Melanesia diperkirakan sudah mendiami wilayah Kepulauan Nusantara sejak 1000 SM. Bangsa Melanesia disebut juga dengan nama Papua Melanosoid yang termasuk dalam rumpun bangsa Melanosoid atau ras Negroid. Bangsa ini merupakan manusia yang melakukan migrasi (perpindahan) ke Indonesia pada gelombang pertama. Bangsa Melanesia memiliki ciri-ciri fisik sebagai berikut.
a. Berkulit cenderung hitam.
b. Memiliki rambut berwarna hitam dan keriting.
c. Memiliki badan tegap.
d. Memiliki bibir tebal.
e. Memiliki hidung lebar.
Di Indonesia
yang termasuk bangsa Melanesia tersebar di wilayah Riau, yaitu suku Siak dan suku bangsa Papua Melanosoid yang tersebar di wilayah Pulau Papua, Kepulauan Kei, dan Kepulauan Melanesia. Bangsa Melanesia diperkirakan
merupakan kelanjutan dari manusia wajak atau manusia solo. Peninggalan manusia wajak dan manusia solo di Papua berupa abris sous roche.
Bangsa Melanesia mengembangkan budaya perahu yang digunakan untuk menangkap ikan di sepanjang rawa, sungai,
dan muara sungai. Pengembangan budaya perahu inilah yang kemudian membawa penduduk Papua sebagian bermigrasi ke arah timur dan menjadi penduduk Kepulauan Melanesia. Adanya lukisan dinding dan alat-alat dari batu dapat menunjukkan penduduk Pulau Papua, Kepulauan Melanesia, dan Australia berasal
dari arah barat yang menyebar ke wilayah timur.
Persebaran Proto Melayu,
Deutro
Melayu, dan Melanesia
Menurut para ahli geologi, Kepulauan Indonesia bersatu dengan daratan Asia akibat dari peristiwa glasial pada masa Pleistosen. Proses tersebut membentuk Paparan Sunda yang menyatukan bagian
barat Indonesia dengan daratan Asia serta terbentuk Paparan Sahul yang menyatukanIndonesia bagiantimurdengan daratanAustralia. Hal tersebut didukung oleh hasil
penelitian dari Wallace tentang persebaran fauna di Kepulauan Indonesia. Fauna yang berada pada wilayah Jawa, Sumatra, dan Kalimantan termasuk ke dalam Paparan Sunda yang memiliki kesamaan dengan
fauna yang ada di Asia.
Sementara itu, sebelah barat garis Selat Lombok terdapat fauna Asia
dan sebelah timur terdapat fauna Australia. Persebaran fauna ke wilayah Indonesia
diikuti pula oleh manusia yang diperkirakan terjadi pada masa Pleistosen. Proses persebaran tersebut menyebabkan wilayah Indonesia dihuni oleh manusia. Berikut proses migrasi nenek moyang Indonesia.
1. Proto
Melayu
Bangsa Proto Melayu melakukan persebaran hingga ke Indonesia melalui dua
Gambar 9. Persebaran Proto Melayu
Gambar 10. Persebaran Deutro Melayu |
Daerah berwarna hijau adalah daerah bangsa Melanesia |
Bangsa Melanesia berasal dariTelukTonkin (Bachson Hoabinh). Bangsa ini merupakan manusia gelombang pertama yang melakukan migrasi
ke wilayah Indonesia. Setelah mengembangkan perahu, manusia
Melanesia bermigrasi ke arah timur dan menjadi penduduk
Kepulauan Melanesia. Tempat yang pernah
digunakan bangsa Melanesia dapat digunakan sebagai bukti dengan adanya
lukisan dinding dan alat-alat dari batu. Hal
tersebut menyimpulkan dugaan kuat penduduk Pulau Papua, Kepulauan Melanesia, dan Australia berasal dari arah barat menyebar
ke timur.
KESIMPULAN :
Bangsa Melayu yang menjadi nenek moyang bangsa Indonesia dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
1. Bangsa
Proto Melayu atau Melayu Tua
Orang Proto Melayu
telah pandai membuat alat
bercocok tanam, membuat barang
pecah belah, dan alat perhiasan. Kehidupan mereka berpindah-pindah. Bangsa ini memasuki Indonesia melalui dua jalur, yaitu :
a. Jalan barat dari Semenanjung Malaka ke Sumatera dan selanjutnya menyebar ke beberapa daerah di Indonesia.
b. Jalan
timur dari Semenanjung Malaka ke Filiphina dan Minahasa, serta
selanjutnya menyebar ke beberapa daerah di Indonesia. Bangsa Proto Melayu memiliki kebudayaan
yang setingkat lebih tinggi dari kebudayaan Homo Sapiens di Indonesia.
Kebudayaan mereka adalah kebudayaan batu muda (neolitikum). Hasil- hasil kebudayaan mereka masih terbuat dari
batu, tetapi telah dikerjakan dengan baik sekali (halus). Kapak persegi merupakan hasil kebudayaan bangsa Proto Melayu yang masuk ke Indonesia melalui jalan barat
dan kapak lonjong melalui jalan timur. Keturunan bangsa Proto Melayu
yang masih hidup hingga sekarang diantaranya adalah suku bangsa Dayak, Toraja, Batak, dan Papua.
2. Bangsa
Deutro
Melayu atau Melayu Muda
Sejak tahun 500 SM, bangsa Deutro Melayu memasuki wilayah Indonesia secara bergelombang melalui jalan barat. Deutro Melayu hidup secara berkelompok dan tinggal menetap di suatu tempat. Kebudayaan bangsa Deutro Melayu lebih tinggi dari kebudayaan bangsa Proto Melayu. Hasil kebudayaan mereka terbuat dari
logam (perunggu dan besi). Kebudayaan mereka disebut dengan kebudayaan Dongsong, yaitu suatu nama kebudayaan dari daerah Tonkin yang memiliki kesamaan dengan kebudayaan bangsa Deutro Melayu.
Daerah Tonkin diperkiraan merupakan tempat asal bangsa Deutro Melayu,
sebelum menyebar ke wilayah Indonesia. Hasil-hasil kebudayaan perunggu
yang penting di Indonesia adalah kapak corong atau kapak sepatu, nekara, dan bejana perunggu. Keturunan bangsa Deutro Melayu yang masih
hidup hingga sekarang diantaranya adalah suku bangsa Melayu, Batak, Minang, Jawa, dan Bugis.
Nn,S.Pd 2021
Tidak ada komentar:
Posting Komentar