Upaya Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia



Upaya Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia - Bulan Agustus merupakan bulan bersejarah bagi Bangsa Indonesia, karena pada 68 tahun yang lalu tepatnya pada tanggal 17 Agustus 1945 telah terjadi peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia oleh Bapak Proklamator kita Soekarno-Hatta.Sebagaimana pada tahun-tahun sebelumnya setiap tanggal 17 Agustus bangsa Indonesia memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia.

Proklamasi Kemerdekaan Indonesia mempunyai makna antara lain bebasnya bangsa Indonesia dari belenggu penjajahan bangsa asing tetapi faktanya setelah Indonesia memproklamasikan Kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945 tidak otomatis bangsa Indonesia terbebas dari penjajahan dari bangsa asing sebab masih ada keinginan Belanda (NICA) untuk menjajah kembali bangsa Indonesia dengan membonceng kedatangan pasukan sekutu. Tentu saja bangsa Indonesia tidak tinggal diam upaya-upaya untuk mempertahankan kemerdekaan terus dilakukan, pekik Merdeka terus dikumandangkan, Slogan Merdeka atau Mati, Sekali merdeka tetap merdeka menjadi ucapan sehari-hari pada waktu itu. Pertempuran-pertempuran untuk mempertahankan kemerdekaan terjadi diberbagai tempat antara lain :

1. Pertempuran 5 hari di Semarang
Pertempuran ini terjadi pada tanggal 15-20 oktober 1945. Antara pasukan TKR dengan pasukan Jepang dibawah pimpinan mayor judo. Pertempuran ini diawali oleh jepang dengan meracuni sumber air minum didaerah candi semarang. Ketika Dr. Karyadi kepala laboratorium rumah sakit semarang akan memeriksa sumber air ternyata dihalangi Jepang dan ditembak mati.
Kemudian meletuslah pertempuran dan berakhir setelah sekutu datang melucuti Jepang tanggal 20 Oktober 1945

2. Pertempuran Ambarawa
Pasukan sekutu yang mendarat disemarang pada tanggal 20 oktober 1945. Pertempuran ini terjadi pada tanggal 21 November-15 Desember 1945. Pertempuran ini terjadi antara TKR dengan belanda. Dan sekutu secara sepihak membebaskan orang-orang belanda yang ditahan di Magelang dan Ambarawa. Dibawah Kolonel Soedirman pasukan sekutu berhasil dipukul mundur pada tanggal 15 Desember 1945. Atas keberhasilan itu maka tanggal 15 Desember 1945 diperingati sebagai hari infantry dan didirikan tugu “ palagan ambarawa”
Atas kebersihan itu maka tanggal 15 Desember 1945 diperingati sebagai hari infantry dan di didirikan tugu “ Palagan Ambarawa”

3. Pertempuran Bandung Lautan Api
Pertempuran ini terjadi dikota Bandung dan terjadi pada tanggal 10 oktober 1945. Ini terjadi antra pemuda Bandung dengan Jepang. Pemuda bandung telah hilang kesabaran karena Indonesia sudah merdeka sejak 17 agustus 1945 . tetapi jepang belum juga perang . kemudian tanggal 6 Desember 1945 terjadi pertempuran dengan sekutu karena kesalam pahaman. Puncak perlawanan para pejuang bandung adalah “bandung lautan api”
Bandung lautan api terjadi ketika posisi para pejuang jepang bandung mulai terdesak . sebelum kota bandung jatuh ke tangan musuh,mereka membakarnya.

4. Pertempuran di Surabaya
Merupakan pertempuran yang paling dahsyat yang menelan korban hamper 15 ribu orang pada tanggal 25 Oktober 1945 brigade 29 dari divisi India ke-2, di pimpin brigadier Mallaby mendarat disurabaya pada malam hari. 27 Oktober pemuda Surabaya melakukan serangan umum terhadap setiap kedudukan pasukan sekutu jenderal Mallaby tewas  oleh arek Surabaya.

5. Pertempuran Medan Area.
Terjadi dikota medan pada tanggal 13 Oktober 1945. Pertempuran terjadi antara TKR dengan Belanda dan sekutu dibawah pimpinan T.E.D Kelly. Sebelumnya Belanda sendiri telah mendaratkan suatu kelompok komando dibawah pimpinan Westerling.

6. Pertempuran Puputan Bali
Pertempuran ini dipimpin oleh I Gusti Ngurah Rai dengan pasukannya ciung Wanara beberapa kali memperoleh kemengan .
Pertempuran ini di mulai bulan April 1946 di Denpasar. Hal ini karena keterbatasan senjata yang mereka miliki . pasukan ciung wanara akhirnya terdesak . Mereka bertahan didesa Marga. Didaerah ini pasukan I Gusti Ngurah Rai mengadakan perang habis-habisan (Puputan) . Akhirnya I gusti Ngurah Rai dengan sebagian besar pasukan meninggal. Perang ini jadi disebut pertempuran Margarana ( 18 November 1946)

7. Peristiwa Enam Jam Di Yogyakarta
Bunyi sirene tanda istirahat dibunyikan dari pos pertahanan Belanda. Di bawah komando Letkol Soeharto, Komandan Brigade 10 daerah Wehrkreise III, mulai menggempur pertahanan Belanda setelah mendapat persetujuan dari Sri Sultan Hamengku Buwono IX selaku penggagas serangan. Pasukan Belanda yang satu bulan semenjak Agresi Militer Belanda II bulan Desember 1948 disebar pada pos-pos kecil, terpencar dan melemah. Selama enam jam Tentara Nasional Indonesia (TNI) berhasil menduduki Kota Yogyakarta, setelah memaksa mundur pasukan Belanda. Tepat pukul 12.00 siang, sesuai dengan rencana, semua pasukan TNI menarik diri dari pusat kota ketika bantuan Belanda datang. Sebuah kekalahan telak bagi pihak Belanda.
Pertempuran yang dikenal dengan Serangan Umum 1 Maret inilah yang menjadi awal pembuktian pada dunia internasional bahwa TNI masih mempunyai kekuatan untuk mengadakan perlawanan serta menyatakan bahwa Republik Indonesia masih ada. Hal ini terpicu setelah Pemerintah Belanda yang telah menangkap dan mengasingkan Bung Karno dan Bung Hatta ke Sumatera, memunculkan propaganda dengan menyatakan Republik Indonesia sudah tidak ada.
Berita perlawanan selama enam jam ini kemudian dikabarkan ke Wonosari, diteruskan ke Bukit Tinggi, lalu Birma, New Delhi (India), dan berakhir di kantor pusat PBB New York. Dari kabar ini, PBB yang menganggap Indonesia telah merdeka memaksa mengadakan Komisi Tiga Negara (KTN). Dalam pertemuan yang berlangsung di Hotel Des Indes Jakarta pada tanggal 14 April 1949 ini, wakil Indonesia yang dipimpin Moh. Roem dan wakil Belanda yang dipimpin Van Royen, menghasilkan sebuah perjanjian yang ditanda tangani pada tanggal 7 Mei 1949. perjanjian ini kemudian disebut dengan perjanjian Roem Royen (Roem Royen Statement). Dalam perjanjian ini Belanda dipaksa untuk menarik pasukannya dari Indonesia, serta memulangkan Presiden dan Wakil Presiden, Soekarno-Hatta ke Jogja. Hingga akhirnya pada tanggal 27 Desember 1949 secara resmi Belanda menyerahkan kedaulatan kepada Republik Indonesia.

Kemerdekaan yang selama ini kita rasakan dan nikmati bersama merupakan hasil perjuangan para pendahulu kita baik melalui Konfrontasi (pertempuran) maupun Diplomasi (perundingan) sebagaimana yang telah diuraikan diatas tadi. Kita sebagai generasi penerus tentu terus berjuang untuk mewujudkan cita-cita Proklamasi 1945 sehingga tercipta kehidupan masyarakat yang adil, makmur, damai dan sejahtera.
DIRGAHAYU INDONESIA KE-68.

www.awanputih43.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...