a. Konsep Model Pembelajaran Kooperatif
Salah
satu model dari model pembelajaran kelompok adalah model pembelajaran kooperatif (cooperative learning). Model pembelajaran kooperatif merupakan model
pembelajaran kelompok yang akhir-akhir ini
menjadi perhatian dan
dianjurkan para ahli pendidikan
untuk digunakan.
Slavin
(1995) mengemukakan dua
alasan, pertama, beberapa hasil penelitian membuktikan bahwa pemggunaan pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan
prestasi belajar siswa sekaligus dapat meningkatkan kemampuan hubungan
sosial,
menumbuhkan sikap menerima kekurangan diri dan orang lain, serta dapat
meningkatkan harga diri. Kedua, pembelajaran kooperatifdapat merealisasikan
kebutuhan siswa dalam belajar berpikir, memecahkan masalah, dan mengintegrasikan
pengetahuan dengan keterampilan.
Dari dua alasan
tersebut, maka pembelajaran
kooperatif merupakan bentuk pembelajaran yang dapat
memperbaiki
sistem pembelajaranyang selama ini memiliki kelemahan. Pembelajaran kooperatif merupakan model
pembelajaran dengan menggunakan
sistem pengelompokan/tim kecil, yaitu antara empat sampai enam orang
yang mempunyai latar
belakang kemampuan akademik, jenis kelamin, ras atau
suku yang berbeda (heterogen). Sistem penilaian dilakukan
terhadap kelompok. Setiap kelompok akan memperoleh penghargaan (reward),
jika kelompok mampu menunjukkan prestasi yang dipersyaratkan. Dengan demikian,
setiap anggota kelompok akan mempunyai ketergantungan positif. Ketergantungan
semacam itulah yang selanjutnya akan memunculkan tanggung jawab individu terhadap kelompok dan
keterampilan interpersonal dari
setiap anggota kelompok. Setiap individu akan saling membantu, mereka akan mempunyai
motivasi untuk keberhasilan
kelompok, sehingga setiap individu akan memiliki kesempatan yang sama untuk memberikan
kontribusi demi
keberhasilan
kelompok.
Model
pembelajaran ini bisa digunakan manakala :
- Guru menekankan pentingnya usaha kolektif disamping usaha individual dalam belajar.
- Jika guru menghendaki seluruh siswa (bukan hanya siswa yang pintar saja) untuk memperoleh keberhasilan dalam belajar
- Jika guru ingin menanamkan, bahwa siswa dapat belajar dari teman lainnya, dan belajar dari bantuan orang lain.
- Jika guru menghendaki untuk mengembangkan kemampuan komunikasi siswa sebagai bagian dari isi kurikulum.
- Jika guru menghendaki meningkatnya motivasi siswa dan menambah tingkat partisipasi mereka.
- Jika guru menghendaki berkembangnya kemampuan siswa dalam memecahkan masalahdan menemukan berbagai solusi pemecahan.
b. Karakteristik Model Pembelajaran
Kooperatif
Pembelajaran kooperatif berbeda dengan
model pembelajaran yang lain. Perbedaan tersebut dapat dilihat
dari proses pembelajaran yang lebih menekankan kepada kerja sama dalam
kelompok. Tujuan yang ingin dicapai tidak hanya kemampuan akademik dalam
pengertian penguasaan bahan pelajaran, tetapi juga
adanya unsur kerja sama untuk
penguasaan materi tersebut. Adanya
kerja sama inilah yang menjadi ciri khas dari
pembelajaran kooperatif.
Slavin, Abrani,
dan Chambers (1996) berpendapat
bahwa belajar melalui kooperatif
dapat dapat dijelaskan dari beberapa perspektif, yaitu perspektif motivasi,
perspektif sosial, perspektif perkembangan kognitif, dan perspektif elaborasi
kognitif. Perspektif motivasi artinya bahwa penghargaan yang diberikan
kepadakelompok memungkinkan setiap angota kelompok akan saling membantu.
Dengan
demikian, keberhasilan setiap individu pada dasarnya adalah keberhasilan
kelompok. Hal semacam ini akan
mendorong setiap anggota kelompok
untuk
memperjuangkan
keberhasilan kelompoknya. Perspektif sosial artinya bahwa melalui kooperatif
setap siswa akan salingmembantu dalam belajar karena mereka menginginkan semua anggota
kelompokmemperoleh keberhasilan. Bekerja secara kelompok dengan
mengevaluasikeberhasilan sendiri oleh kelompok, merupakan
iklim yang
bagus, di mana
setiapanggota kelompok menginginkan semuanya memperolah
keberhasilan.Perspektif perkembangan kognitif artinya bahwa denganadanya
interaksiantara anggota kelompokdapat mengembangkan prestasi siswa untuk
berpikirmengolah berbagai informasi. Elaborasi kognitif, artinya bahwa
setiap siswaakan berusaha untuk memahami dan menimba informasi untuk menambah pengetahuan kognitifnya.
Dengan demikian, karakteristik
model pembelajaran
kooperatif adalah :
1) Pembelajaran
secara kelompok
2) Didasarkan
pada manajemen kooperatif
3) Kemauan
untuk bekerja sama
4) Keterampilan
bekerja sama
c. Prinsip-prinsip Model Pembelajaran
Kooperatif
Terdapat empat prinsip
dasar pembelajaran
kooperatif, seperti dijelaskan
dibawah ini:
1) Prinsip
Ketergantungan Positif
Untuk
terciptanya kelompok kerja yang efektif,
setiap anggota kelompokmasing-masingperlumembagi
tugassesuai dengan tujuan kelompoknya.
Tugas tersebut tentu saja
disesuaikan dengan kemampuan
setiap anggota kelompok. Inilah hakikat ketergantungan positif, artinya
tugas kelompok tidak mungkin bisa
diselesaikan manakala ada anggota yang tidak bisa menyelesaikan tugasnya, dan semua
ini memerlukan Kerja sama yang baik dari masing-masing anggota kelompok. Anggota
kelompok yang mempunyai kemampuan
lebih, diharapkan mau dan mampu membantu temannya untuk menyelesaikan
tugasnya
2) Tanggung
Jawab Perseorangan
Prinsip
ini merupakan konsekuensi dari prinsip yang pertama. Oleh karena keberhasilan
kelompok tergantung pada setiap anggotanya, maka setiap anggota kelompok harus
memiliki tanggung jawab sesuai dengan tugasnya. Setiap anggota harus memberikan
yang terbaik untuk keberhasilan
kelompoknya. Untuk mencapai hal tersebut, guru perlu memberikan penilaian
terhadap individu dan juga
kelompok. Penilaian individu bisa
berbeda, akan tetapi penilaian kelompok harus sama.
3) Interaksi
Tatap Muka
Pembelajaran
kooperatif memberi ruang dan kesempatan yang luas kepada setiap
anggota kelompok untuk
bertatap muka sating memberikan informasi
dan saling membelajarkan. Interaksi tatap muka akan memberikan
pengalaman yang berharga kepada setiap anggota kelompokuntukbekerjasama,
menghargai setiap perbedaan,
memanfaatkan kelebihan masing-masing anggota,
dan mengisi kekurangan masing-masing.
4) Partisipasi
dan Komunikasi
Rembelajaran kooperatif melatih siswa
untuk dapat mampu berpartisipasi aktif dan
berkomunikasi. Kemampuan ini
sangat penting sebagai bekal mereka dalam kehidupan di masyarakatkelak. Oleh sebab itu,
sebelum melakukan kooperatif,
guru perlu membekali siswa dengan
kemampuan berkomunikasi, misalnya kemampuan mendengarkan
dan kemampuan berbicara,
cara menyatakan ketidaksetujuan atau cara menyanggah pendapat orang lain
secara santun, tidak memojokkan; cara menyampaikan gagasan dan ide-ide yang
dianggapnya baik dan berguna.
d. Prosedur
Pembelajaran Kooperatif
Prosedur
pembelajaran kooperatif pada prinsipnya terdiri atas empat tahap, yaitu :
1) Penjelasan
Materi
Tahap penjelasan
diartikan sebagai proses
penyampaian pokok- pokok materi pelajaran sebelum
siswa belajar dalam kelompok. Tujuan
utama dalam tahap ini adalah pemahaman siswa terhadap pokok materi pelajaran.
Pada tahap ini guru memberikan gambaran umum
tentang materi pelajaran
yang harus dikuasai yang selanjutnya
siswa akan memperdalam materi dalam pembelajaran kelompok. Pada tahap
ini guru dapat menggunakan metode ceramah, curah pendapat, danTanya
jawab,bahkan kalauperluguru juga dapat menggunakan berbagai media pembelajaran
agar proses penyampaian dapat lebih menarik siswa.
2) Belajar
dalam Kelompok
Setelah
guru menjelaskan gambaran umum tentang pokok-pokok materi pelajaran,
selanjutnya siswa diminta
untuk belajar pada kelompoknya masing-masing yang telah
dibentuk sebelumnya.
3) Penilaian
Penilaian
dalam model pembelajaran kooperatif bisa dilakukan dengan tes atau kuis. Tesatau
kuisdilakukan baik secara individual maupun
kelompok. Tes individual nantinya
akan memberikan informasi kemampuan
setiap siswa; dan
tes kelompok akan memberikan informasi
kemampuan setiap kelompok. Hasil akhir setiap siswa adalah penggabungan
keduanya dan dibagi dua. Nilai setiap kelompok memiliki nilai sama dalam
kelompoknya. Hal ini disebabkan nilai kelompokadalah nilai bersama dalam
kelompoknya yang merupakan hasil kerja sama setiap anggota kelompok.
4) Pengakuan
Kelompok
Pengakuan kelompok adalah penetapan kelompok mana
yang dianggap paling menonjol atau kelompok paling berprestasi untuk kemudian
diberikan penghargaan atau
hadiah. Pengakuan dan pemberian
penghargaan tersebut
diharapkan dapat memotivasi kelompok untuk terus berprestasi dan juga
membangkitkan motivitasi kelompoklainuntuklebihmampumeningkatkan
prestasi mereka.www.awanputih43.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar