JALUR REMPAH NUSANTARA DAN PENJELAJAHAN SAMUDERA ABAD-15
Jalur
Rempah Nusantara adalah jaringan
perdagangan maritim kuno yang menghubungkan kepulauan di Nusantara dengan
berbagai negara di Asia, Timur Tengah, dan Eropa. Jalur ini menjadi pusat
pertukaran komoditas rempah-rempah seperti cengkeh, pala, lada, dan kayu
cendana, yang sangat berharga di pasar global. Selain mendorong pertukaran
ekonomi, jalur rempah juga memfasilitasi asimilasi budaya, penyebaran agama dan
teknologi, serta memicu perkembangan kota-kota pelabuhan penting, dan pada
akhirnya menjadi salah satu faktor kunci dalam sejarah kolonialisme di
Indonesia.
 |
Jalur Sutra |
Pulau Penghasil Rempah di Nusantara
Pulau-pulau
penghasil rempah di Nusantara itu ada banyak. Beberapa di antaranya adalah
Kepulauan Maluku, Kepulauan Banda, dan Nusa Tenggara. Pulau-pulau ini saling
terhubung satu sama lain dan membentuk sebuah jaringan perdangangan.
Kepulauan Maluku
Wilayah
Kepulauan Maluku meliputi beberapa gugusan pulau. Dua pulau yang paling besar
adalah Pulau Halmahera dan Pulau Seram. Tapi, kota pelabuhan sekaligus kerajaan
terkuat di daerah ini tuh Kerajaan Ternate dan Kerajaan Tidore. Dua kerajaan
ini memiliki daerah pengaruh yang luas dan kedudukan yang sama kuat. Baik
masyarakat maupun pemerintah kerajaan Ternate dan Tidore memanfaatkan potensi
alam mereka dengan aktif dalam perdagangan dan ekonomi pelabuhan.
Sampai
sekitar tahun 1700-an, pulau-pulau Maluku merupakan penghasil cengkeh utama di
dunia. Cengkeh merupakan rempah-rempah yang memiliki aroma wangi dan dapat
dijadikan sebagai bumbu masakan dan minuman. Cengkeh termasuk rempah-rempah
yang dicari oleh pedangang di berbagai wilayah. Termasuk ketika para pelaut
Eropa menjelajah dunia untuk mencari rempah-rempah, jadi titik terjauh
perdagangan rempah di jalur rempah adalah Kepulauan Maluku.
Kepulauan Banda
Kepulauan
Banda memiliki tiga pulau utama, yaitu pulau Banda, Neira, dan Run. Sampai
dengan tahun 1600-an, buah pala yang beraroma harum merupakan tumbuhan endemik
yang hanya tumbuh di Kepulauan Banda. Buah pala ini menghasilkan dua jenis
rempah-rempah, yaitu bunga pala dan biji pala. Keduanya biasanya dijadikan
bumbu masakan dan pengharum ruangan.
 |
Buah Pala |
Mengapa
pohon pala cuma tumbuh di Banda ?
Secara
lingkungan, kepulauan Banda ini unik dan spesial. Tanahnya merupakan tanah
vulkanis yang subur karena ada gunung apinya, serta suhu pulaunya teratur
karena diapit oleh angin musim hujan dan panas dari laut terbuka tanpa penghalang.
Pohon pala sangat cocok dengan lingkungan seperti itu.Masyarakat
Banda paham akan potensi alamnya ini. Makanya mereka memanfaatkan kekayaan alam
ini sebagai sumber ekonomi untuk mereka.
Kepulauan Nusa Tenggara
Cendana
merupakan rempah-rempah yang tumbuh di pulau-pulau di Kepulauan Nusa Tenggara,
misalnya Pulau Timor dan Pulau Flores. Masyarakat Nusa Tenggara sudah terbiasa
untuk melakukan perdanganan cendana dengan pedagang mancanegara karena cendana
inilah yang menjadi komoditas utama dari masyarakat Timor dan Flores.
Berbeda
sama jenis rempah yang lainnya seperti cengkeh dan pala yang berupa buah, cendana ini
merupakan kulit kayu yang dikeringkan. Makanya istilah yang umum dikenal sebagai
jenis rempah adalah kayu cendana atau dalam bahasa Inggris disebut sandalwood.
Kayu cendana ini sifatnya wangi, sehingga dapat dijadikan sebagai pengharum
ruangan dan juga parfum pakaian.
NUSANTARA
MERUPAKAN JALUR PERDAGANGAN DUNIA
Hal
ini terjadi karena letaknya yang strategis
yaitu berada diantara benua Asia dan Australia serta diantara samudera Pasifik
dan samudera Hindia menjadikan wilayah nusantara sejak berabad-abad tahun
yang lalu selalu ramai menjadi jalur perdagangan dunia yang melibatkan para
pedagang Cina, India dan Arab.
 |
Letak Strategis |
Sejak
abad pertama masehi Nusantara mulai ramai menjadi jalur perdagangan dunia yang
melibatkan para pedagang Cina, India dan Arab dengan komoditas utama
rempah-rempah.
Rempah-rempah
ini oleh para pedagang dibawa ke Eropa dengan pusatnya kota Konstantinopel yang
waktu itu menjadi ibu kota Romawi Timur.
JATUHNYA
KOTA KONSTANTINOPEL 1453
Jatuhnya
Konstantinopel ibu kota Romawi Timur, ke tangan bangsa Turki Usmani, 1453
berdampak pada :
§ Terputusnya
rantai perdagangan antara Eropa dengan Timur Tengah
§ Rempah-rempah di
Eropa semakin langka kalaupun ada harganya sangat tinggi.
§ Pada hal
rempah-rempah sangat dibutuhkan di Eropa.
§ Untuk mengatasi
permasalahan ini timbul keinginan untuk mencari rempah-rempah langsung ke daerah sumber penghasil rempah-rempah ke
dunia Timur (Asia).
§ dan sejak saat
itu dimulailah penjelajahan dunia.
LATAR
BELAKANG PENJELAJAHAN SAMUDERA
Jatuhnya
kota Konstantinopel ke tangan Turki Usmani menjadi latarbelakang utama Penjelajahan
Samudera bangsa Eropa. Selain jatuhnya kota Konstantinopel, Penjelajahan
Samudera juga dilatarbelakangi oleh :
§ Semangat
Re-Conqueta Dores, atau melanjutkan Perang Salib (1096 - 1291) di Timur.
§ Para penjajah
pada masa awal, spt Portugis dan Spanyol mempunyai semangat 3G, yaitu : Gold,
Glory, Gospel (ciri-ciri dari imperialisme kuno)
§ Pengaruh buku
karya Marcopolo berjudul, Imago Mundi dan Il Milioner, yang mengisahkan
kesuburan dan kekayaan bangsa-bangsa Asia, sehingga banyak yang berkeinginan
untuk berburu kekayaan di Asia.
§ Ditemukan
tehnologi pembuatan kapal-kapal besar, sehingga bisa mengarungi samudera yang
luas
§ Penemuan baru
dalam bidang tehnologi kemaritiman, seperti ilmu astronomi, Peta, kompas,
teropong dan mesiu.
 |
Peta Kuno |
§ Adanya teori
Copernicus, Heliosentris yang berbeda dengan teori sebelumnya Geosentris, teori
Geosentris menyatakan bahwa bumi itu datar dan merupakan pusat dunia
§ Teori
Heliosentris yang didukung oleh Galileo yang menyatakan bahwa bumi itu bulat,
matahari merupakan pusat tata surya, sehingga jika berlayar terus ke arah yang
sama, akan kembali ke tempat semula
§ Munculnya faham
Merkantilisme, setelah renaisance. Menurut faham ini, harga diri suatu bangsa
ditentukan oleh kekayaannya, sehingga bangsa-bangsa Eropa berlomba-lomba untuk mendapatkan
kekayaan (emas) sebanyak-banyaknya, termasuk dengan cara mencari daerah koloni.
Sehingga muncullah faham KOLONIALISME dan Penjelajahan Samudera (The Age of
Exploration)
PENJELAJAHAN
SAMUDERA BANGSA EROPA
Bangsa
Eropa yang melopori penjelajahan samudra, yaitu Portugis dan Spanyol. Di antara bangsa-bangsa lain, kedua bangsa
ini menghadapi kesulitan ekonomi paling parah sejak jatuhnya Konstatinopel.
Akhirnya, Portugis dan Spanyol memutuskan untuk mencari jalan menuju daerah
produsen barang-barang. Pada masa awal penjelajahan samudera, terjadi
perselisishan antara Spanyol dan Portugis mengenai wilayah yang dijelajahi
sehingga kemudian ditetapkanlah Garis Demarkasi oleh Paus Alexander VI pada 4
Mei 1493 yang menetapkan garis Demarkasi dari utara ke selatan mulai dari Azore
sampai Cape Verde. Semua daerah baru yang terletak di sebelah timur garis
demarkasi itu adalah milik Portugal sedangkan yang berada di sebelah baratnya
adalah milik Spanyol. Perjanjian penetapan garis demarkasi ini kurang memuaskan
Portugis sehingga kemudian diadakan perjanjian lain, yaitu perjanjian Tordesillas pada 1494 yang memungkinkan Portugis
menguasai Brazil. Namun perjanjian ini nantinya juga mengalami perubahan lagi
karena Portugis dan Spanyol bertemu di kepulauan Maluku dan diselesaikan dengan
perjanjian Saragosa pada 1521.
Perjanjian Tordesillas (1494) merupakan
kesepakatan di antara Spanyol dan Portugis mengenai pembagian dunia ke dalam
dua wilayah kekuasaan menurut Garis Tordesillas yang disetujui oleh Paus Julius
II. Garis Tordesillas membentang dari Kutub Utara ke Kutub Selatan melalui
Kepulauan Verde di sebelah barat Benua Afrika. Atas dasar Perjanjian Tordesillas, Spanyol diberi hak untuk melayari
dan menguasai negeri-negeri di sebelah Barat, sedangkan Portugis dapat
menguasai negeri-negeri di sebelah timur.
 |
Kapal Layar |
Saat
Spanyol tiba di Maluku tengah terjadi perselisihan antara kerajaan Ternate
dengan Tidore. Kerajaan Ternate dibantu oleh Portugis sementara itu kerajaan
Tidore meminta bantuan Spanyol. Dengan demikian perang di Maluku bukan hanya
antara dua kerajaan lokal, tapi juga menyangkut bangsa kulit putih yang ada di
sana. Guna menyelesaikan masalah antara dua bangsa kulit putih itu Paus
terpaksa turun tangan lagi dan diadakan perjanjian Saragosa pada 1521 yang
isinya antara lain :
1)
Dunia
diluar dunia Kristen di bagi ke dalam dua pengaruh, yaitu pengaruh Portugis dan
Spanyol.
2)
Wilayah
kekuasaan Spanyol terbentang mulai dari Mexico kearah Barat hingga ke kepulauan
Filipina, sementara wilayah kekuasaan Portugis membentang dari Brazillia ke
timur sampai ke Maluku.
PARA
PENJELAJAH SAMUDERA BANGSA EROPA
BANGSA SPANYOL
1.
Christophorus Columbus (1451-1508)
Setelah
perjanjian Tordesillas Columbus mengajukan permohonan bantuan kepada raja
Spanyol untuk berlayar mencari sumber rempah-rempah di dunia Timur. Dengan tiga
buah kapal yang bernama Santa Maria, Pinta, dan Nina yang diberikan Ratu
Isabella, Columbus berhasil mencapai San Salvador di Kepulauan Bahama
(Peraiaran Karibia) pada tahun 1492, yang dikiranya kepulauan Hindia sumber
rempah-rempah, walaupun ternyata di Bahama tidak ditemukan rempah-rempah.
Bangsa Eropa kemudian menyebut daerah ini sebagai Hindia Barat. Benua baru yang
ditemukan Columbus diberi nama Amerika.
2.
Ferdinand Magelhaens (1480-1521)
Pada
tahun 1519 dimulailah ekspedisi Spanyol kedua di bawah pimpinanya Ferdinand
Magelhaens dengan ditemani oleh Kapten Juan Sebastian del Cano. Magelhaens
mempelajari perjalanan Columbus dan mengatakan bahwa kepulauan Hindia hanya
bisa dicapai jika bisa melewati ujung selatan Amerika. Pada 1519 rombongan
Magelhaens berangkat atas nama raja Spanyol mancari Hindia. Dalam perjalanan
panjang itu, pada tahun 1520 ekspedisi Magelhaens mendarat di Kepulauan
Massava, Filiphina. Akan tetapi, kedatangan rombongan ini tidak disukai oleh
suku Mactan sehingga timbul peperangan di antara kedua belah pihak. Dalam
pertikaian ini, Magelhaens terbunuh. Sisa anak buahnya yang masih hidup
dipimpin oleh Sebastian d'Elcano meneruskan perjalanannya hingga sampai di
kepulauan Maluku pada 1521 di mana ternyata telah ada kekuasaan Portugis.
3.Hernando
Cortez (1529)
Berhasil
menaklukan Mexico tahun 1529 Berhasil merampas negeri dan kerajaan suku bangsa
Indian yaitu kerajaan Aztek di Mexico dan pusat kebudayaan Maya disemenanjung
Yucatan. Sasaran utama perampasan negeri adalah pusat-pusat kerajaan bangsa
Indian, karena negeri Mexico memiliki kandungan perak.
4.Fransisco
Pizaro
Tahun
1532 berhasil merampas kerajaan bangsa Indian yaitu Inca di daerah pedalaman
Peru, karena negeri Peru memiliki kandungan emas.
BANGSA PORTUGIS
1.
Bartholomeus Diaz (1450-1500)
Setelah
perjanjian Tordesillas pelaut-pelaut Portugis di bawah pimpinan Bartholomeus
Diaz mencoba mencari jalan untuk menemukan daerah penghasil rempah-rempah.
Namun Diaz hanya sampai di ujung Afrika Selatan (1486) karena kuatnya arus
Samudera Hindia sehingga kapalnya tak mampu melewatinya. Daerah itu di beri nama
Tanjung Pengharapan (Cape of Good Hope atau Tanjung Harapan sekarang).
2.
Vasco da Gama (1469-1524)
Kegagalan
Diaz tidak menyurutkan tekad raja Portugis untuk mencari rempah-rempah, apalagi
setelah mendengar keberhasilan Columbus dalam menemukan Amerika. Maka pada
tahun 1497 raja Portugis mengirimkan ekspedisi lagi dibawah pimpinan Vasco da
Gama. Ekspedisi Vasco da Gama dimulai tahun 1497. Ia bertolak dari Lissabon
menempuh rute berputar kearah barat daya menuju Brasil. Dari sini, ia
melanjutkan perjalanan kearah timur menuju Afrika Selatan. Dari tempat
tersebut, penjelajahan dilanjutkan kearah timur laut hingga mencapai Calicut
pada tahun 1948. Calicut merupakan kota dagang yang ramai di India. Calicut
menjadi gudang barang-barang yang diperlukan bangsa-bangsa Eropa, seperti kayu
manis, cengkih, pala, lada sutra. Kemenyan dan porselen. Dari India ini mereka
bisa memperoleh rempah-rempah dari para pedagang India dan diwa kembali ke
negerinya. Dengan kenyataan seperti ini, bangsa Portugis makin terdorong untuk
menemukan sendiri pusat rempah-rempah itu.
 |
Vasco da Gama |
3.
Alfonso d'Albuquerque (1453-1515)
Pada
tahun 1511 dari India bangsa Portugis mengirimkan ekspedisinya ke Malaka di
bawah pimpinan Alfonso d'Albuquerque dengan jalan mengikuti jalur perjalanan
pedagang Islam. Alfonso d'Albuquerque merupakan tokoh yang sangat berperan
dalam merebut Kota Malaka 1511. Penguasaan Malaka sangat penting artinya bagi
Portugis. Karena Portugis memperoleh kemudahan untuk mengatur kegiatan
perdagangan Malaka dengan Cina, India, Arab dan pedagang-pedagang Nusantara,
karena Malaka merupakan pusat perdagangan kaum muslim di Asia Tenggara. Dari
Malaka itu Portugis melakukan pelayaran ke arah timur untuk mencari daerah
pusat penghasil rempah-rempah yang ada di kepulauan Maluku. Akhirnya pada 1512
Portugis berhasil mancapai Ternate.
BANGSA BELANDA
Bangsa
Portugis menguasai jalur pelayaran perdagangan antara Hindia Timur (kepulauan
di timur Indonesia) sampai Eropa selama hampir satu abad. Perdagangan
rempah-rempah yang dilakukan oleh Portugis ini sangat besar pengaruhnya bagi
Belanda, terlebih setelah pedagang Belanda tidak diperkenankan lagi melakukan
kegiatannya di Bandar perdagangan Lisboa (Lisabon, Portugis). Hal ini
mengakibatkan pedagang Belanda kesulitan untuk mendapatkan rempah-rempah
sehingga mereka berusaha mencari dan menemukan sumber rempah-rempah yang ada di
dunia Timur. Bangsa Belanda memulai pelayarannya pada tahun 1596 di bawah pimpinan Cornelis de Houtman dan berhasil
sampai di Banten. Dari Banten mereka melanjutkan perjalanannya ke timur dan
kembali ke negerinya dengan membawa rempah-rempah dalam jumlah yang cukup
banyak. Sejak keberhasilan itu para pedagang Belanda semakin ramai datang ke
Indonesia. Kondisi ini menimbulkan persaingan di antara para pedagang Belanda
sendiri. Untuk mengatasi hal ini pemerintah Belanda membentuk kongsi dagang
yang diberi nama Vereenigde Oost Indische Compagnie(VOC) pada 1602. VOC ini
merupakan sebuah kongsi dagang yang diberi berbagai hak istimewa oleh
pemerintah Belanda. Hak istimewa ini mendorong makin pesatnya perdagangan yang
dilakukan oleh VOC sehingga pedagang Portugis makin terdesak dan akhirnya
lenyap dari aktivitas perdagangan rempah-rempah.
BANGSA INGGRIS
Sejak
abad ke XVII bangsa Inggris sudah datang dan berdagang di wilayah India. Di
India Timur, para pedagang Inggris mendirikan EIC (East India Company) pada
tahun 1600. Pusat kegiatan EIC adalah Kalkuta dan dari sinilah Inggris
meluaskan wilayahnya ke timur.
Pada
abad XVIII bangsa Inggris melakukan perdagangan di Indonesia dan menjadi
saingan VOC. Semenjak Belanda jatuh ke tangan Prancis, Inggris makin mengancam
kedudukan Belanda di Indonesia hingga akhirnya wilayah kekuasaan Belanda
berhasil dikuasai oleh Inggris.
Di
bawah Gubernur Jenderal Lord Minto yang berkedudukan di Kalkuta dibentuk
ekspedisi Inggris untuk merebut daerah kekuasaan Belanda. Pada tahun 1811 Thomas Stamford Raffles telah berhasil
merebut seluruh kekuasaan Belanda di Indonesia. Ia menjalankan perdagangan
bebas disini. Namun pada 1815 diadakan perundingan antara Belanda dan Inggris
yang menghasilkan traktat London yang salah satu isinya Inggris mengembalikan
wilayah yang didudukinya pada Belanda dan menukar Sumatra yang dulunya dikuasai
Inggris dengan semenanjung Melayu yang dikuasai oleh Belanda. Meskipun demikian
Inggris baru menyerahkan Indonesia pada tahun 1816.
@Nn.2025