KONDISI EKONOMI DAN POLITIK INDONESIA PADA AWAL KEMERDEKAAN


 A.    Tantangan Awal Kemerdekaan

Proklamasi  kemerdekaan 17  Agustus  1945  bukan  titik  akhir  perjuangan bangsa  Indonesia untuk  melepaskan diri dari belenggu penjajahan. Belanda yang telah ratusan  tahun  merasakan  kekayaan  Indonesia enggan mengakui kemerdekaan Indonesia.  Sekutu  yang telah  memenangkan Perang  Dunia II merasa  memiliki hak atas nasib bangsa  Indonesia. Belanda mencoba masuk kembali ke Indonesia  dan  menancapkan kolonialisme dan  imperialismenya. Sementara kondisi sosial ekonomi  Indonesia masih sangat  memprihatinkan, perangkat-perangkat kenegaraan juga baru  dibentuk,  Indonesia  ibarat  bayi baru  lahir masih lemah,  tetapi  merdeka  adalah  harga  mati. Berbagai upaya bangsa  asing untuk menguasai  kembali bangsa  Indonesia ditentang dengan berbagai   cara.  Pertempuran heroik  dengan korban  ribuan  jiwa terjadi  di berbagai  daerah  di Indonesia.  Tidak terhitung dengan jelas berapa  jumlah korban  jiwa dari pertempuran mempertahankan bangsa  Indonesia tersebut, bahkan  banyak pahlawan tidak dikenal yang berguguran. Nah, bagaimana kondisi awal Indonesia merdeka?  Mari kita telusuri melalui kajian di bawah  ini !

B.     Kondisi Awal Indonesia  Merdeka

Secara  politis  keadaan Indonesia  pada  awal  kemerdekaan belum  begitu mapan.  Ketegangan, kekacauan, dan  berbagai  insiden masih terus  terjadi. Hal ini tidak  lain karena  masih  ada  kekuatan asing  yang  tidak  rela kalau Indonesia  merdeka.  Sebagai  contoh  rakyat  Indonesia  masih  harus  bentrok dengan  sisa-sisa  kekuatan  Jepang.   Jepang   beralasan   bahwa   ia  diminta oleh  Sekutu  agar  tetap  menjaga  Indonesia  dalam  keadaan status  quo.  Di samping menghadapi kekuatan Jepang, bangsa  Indonesia harus berhadapan dengan tentara Inggris  atas  nama  Sekutu,  dan  juga  Belanda  atau  NICA (Netherlands  Indies Civil Administration)  yang  berhasil  datang kembali  ke Indonesia dengan membonceng Sekutu.  Pemerintahan memang telah terbentuk, beberapa alat  kelengkapan negara  juga  sudah  tersedia,  tetapi karena  baru awal kemerdekaan tentu  masih banyak kekurangan. PPKI yang keanggotaannya sudah  disempurnakan berhasil mengadakan sidang  untuk mengesahkan UUD dan  memilih  Presiden-Wakil  Presiden.  Bahkan,  untuk menjaga  keamanan negara  juga telah dibentuk  TNI.

 

Kondisi  perekonomian negara masih sangat memprihatinkan  sehingga terjadi inflasi yang cukup berat.  Hal ini dipicu karena  peredaran mata  uang rupiah Jepang  yang tak terkendali,  sementara nilai tukarnya  sangat  rendah. Permerintah  RI sendiri tidak bisa melarang  beredarnya mata  uang  tersebut, mengingat Indonesia  sendiri belum memiliki mata  uang  sendiri. Sementara kas pemerintah kosong,  waktu  itu berlaku  tiga  jenis mata  uang,  yaitu De Javasche Bank,  uang  pemerintah Hindia Belanda, dan mata uang  rupiah Jepang.  Bahkan,  setelah  NICA datang ke  Indonesia  juga  memberlakukan mata  uang  NICA. Kondisi perekonomian ini semakin  parah  karena  adanya blokade  yang  dilakukan  NICA. Belanda  juga  terus  memberi  tekanan dan teror  terhadap  pemerintah Indonesia.  Inilah  yang  menyebabkan  Jakarta semakin kacau sehingga  pada tanggal  4 Januari 1946  Ibu Kota RI pindah  ke Yogyakarta. Kemudian untuk mengatasi keadaan keuangan, pada 1 Oktober 1946  Indonesia  mengeluarkan uang  RI  yang  disebut  ORI (Oeang  Republik Indonesia).  Sementara itu  uang  NICA dinyatakan  sebagai  alat  tukar  yang tidak sah.

Struktur kehidupan masyarakat mulai  mengalami perubahan, tidak ada lagi diskriminasi. Semua memiliki hak dan kewajiban yang sama.Sementara dalam  hal pendidikan, pemerintah mulai menyelenggarakan pendidikan yang  diselaraskan  dengan alam kemerdekaan. Menteri Pendidikan dan Pengajaran juga sudah  diangkat.  Kamu tahu siapa Menteri Pendidikan dan Pengajaran yang pertama di Indonesia ?

  

Sumber :

-       Sardiman AM, dan Amurwani Dwi Lestariningsih, Sejarah Indonesia,  Penerbit Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud. 2017.

Tidak ada komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...